Saturday, May 17, 2014

10 kisah cinta terindah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


1. Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra
Cinta Ali dan Fatimah luar biasa indah, terjaga kerahasiaanya dalam sikap, ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan. Konon saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal cinta di antara mereka. Subhanallah.

Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Saw. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah Saw. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima.

Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”

2. Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz, khalifah termasyhur dalam Bani Umayyah, suatu kali jatuh cinta pada seorang gadis, namun istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya menikah lagi. Suatu saat dikisahkan bahwa Umar mengalami sakit akibat kelelahan dalam mengatur urusan pemerintahan. Fatimah pun datang membawa kejutan untuk menghibur suaminya. Ia menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai Umar, begitu pun si gadis mencintai Umar. Namun Umar malah berkata: "Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah diri saya kalau saya kembali kepada dunia perasaan semacam itu,"

Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang ada cinta di atas cinta. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya, "Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi kemanakah cinta itu sekarang?" Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab, "Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!"

3. Abdurrahman ibn Abu Bakar
Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq dan istrinya, Atika, amat saling mencintai satu sama lain sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan pada akhirnya meminta Abdurrahman menceraikan istrinya karena takut cinta mereka berdua melalaikan dari jihad dan ibadah. Abdurrahman pun menuruti perintah ayahnya, meski cintanya pada sang istri begitu besar.

Namun tentu saja Abdurrahman tak pernah bisa melupakan istrinya. Berhari-hari ia larut dalam duka meski ia telah berusaha sebaik mungkin untuk tegar. Perasaan Abdurrahman itu pun melahirkan syair cinta indah sepanjang masa:

Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu
Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu
Kecuali berbagi hati
Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia dithalaq karena dosanya
Dia berakhlaq mulia, beragama, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya

Akhirnya hati sang ayah pun luluh. Mereka diizinkan untuk rujuk kembali. Abdurrahman pun membuktikan bahwa cintanya suci dan takkan mengorbankan ibadah dan jihadnya di jalan Allah. Terbukti ia syahid tak berapa lama kemudian.

4. Rasulullah Saw. dan Khadijah binti Khuwailid

Teladan dalam kisah cinta terbaik tentunya datang dari insan terbaik sepanjang masa: Rasulullah Saw. Cintanya kepada Khadijah tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Alkisah ternyata Rasulullah telah memendam cintanya pada Khadijah sebelum mereka menikah. Saat sahabat Khadijah, Nafisah binti Muniyah, menanyakan kesedian Nabi Saw. untuk menikahi Khadijah, maka Beliau menjawab: “Bagaimana caranya?” Ya, seolah-olah Beliau memang telah menantikannya sejak lama.

Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."

Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"

Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.

Masih banyak lagi bukti-bukti cinta dahsyat nan luar biasa islami Rasulullah Saw. kepada Khadijah. Subhanallah.

5. Rasulullah Saw. dan Aisyah
Jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.

Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi Saw. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya.

Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.”

Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah. Rasul pernah berlomba lari dengan Aisyah. Rasul pernah bermanja diri kepada Aisyah. Rasul memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan ‘Humaira’. Rasul pernah disisirkan rambutnya, dan masih banyak lagi kisah serupa tentang romantika suami-istri.

6. Thalhah ibn ‘Ubaidillah
Berikut ini kutipan kisah Thalhah ibn ‘Ubaidillah.
 ia berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, yang masih terhitung sepupunya. Rasulullah datang, dan wajah beliau pias tak suka. Dengan isyarat, beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik. Wajah Thalhah memerah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati, “Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”

Satu saat dibisikannya maksud itu pada seorang kawan, “Ya, akan kunikahi ‘Aisyah jika Nabi telah wafat.”

Gumam hati dan ucapan Thalhah disambut wahyu. Allah menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat kelimapuluhtiga surat Al Ahzab, “Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”

Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Ia lalu memerdekakan budaknya, menyumbangkan kesepuluh untanya untuk jalan Allah, dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya. Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan asma ‘Aisyah. ‘Aisyah binti Thalhah. Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya. Persis seperti ‘Aisyah binti Abi Bakr yang pernah dicintai Thalhah.

Subhanallah. Mantab.

Satu hari

7. Kisah cinta yang membawa surga
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata, "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia sangat rajin dan taat. Suatu waktu dia berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'.

Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan kasmaran. Dan ternyata cintanya pada si wanita cantik tak bertepuk sebelah tangan.

Karena sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang untuk melamar gadis tersebut. Tetapi si ayah mengabarkan bahwa putrinya telah dojodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan lewat seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku.'

Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu, sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobaranya.'

Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata, "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertaqwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus karena menahan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia karenanya. Dan pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, Dia menangis dan mendo'akanya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburannya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya, "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"

Dia menjawab, "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya, adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan."

Pemuda itu bertanya, "Jika demikian, kemanakah kau menuju?" Dia jawab, "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Surga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."

Pemuda itu berkata, "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab, "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah SWT) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."

Si pemuda bertanya, "Kapan aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat kami." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.

Hmm, sebuah kisah cinta yang agung dengan berdasarkan janji bertemu di surga. Luar biasa. AllahuAkbar.

8. Ummu Sulaim dan Abu Thalhah
Ummu Sulaim merupakan janda dari Malik bin Nadhir. Abu Thalhah yang memendam rasa cinta dan kagum akhirnya memutuskan untuk menikahi Ummu Sulaim tanpa banyak pertimbangan. Namun di luar dugaan, jawaban Ummu Sulaim membuat lidahnya menjadi kelu dan rasa kecewanya begitu menyesakkan dada, meski Ummu Sulaim berkata dengan sopan dan rasa hormat,

"Sesungguhnya saya tidak pantas menolak orang yang seperti engkau, wahai Abu Thalhah. Hanya sayang engkau seorang kafir dan saya seorang muslimah. Maka tak pantas bagiku menikah denganmu. Coba Anda tebak apa keinginan saya?"

"Engkau menginginkan dinar dan kenikmatan," kata Abu Thalhah.

"Sedikitpun saya tidak menginginkan dinar dan kenikmatan. Yang saya inginkan hanya engkau segera memeluk agama Islam," tukas Ummu Sualim tandas.

"Tetapi saya tidak mengerti siapa yang akan menjadi pembimbingku?" tanya Abu Thalhah.

"Tentu saja pembimbingmu adalah Rasululah sendiri," tegas Ummu Sulaim.

Maka Abu Thalhah pun bergegas pergi menjumpai Rasulullah Saw. yang mana saat itu tengah duduk bersama para sahabatnya. Melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah Saw. berseru, "Abu Thalhah telah datang kepada kalian, dan cahaya Islam tampak pada kedua bola matanya."

Ketulusan hati Ummu Sulaim benar-benar terasa mengharukan relung-relung hati Abu Thalhah. Ummu Sulaim hanya akan mau dinikahi dengan keislamannya tanpa sedikitpun tegiur oleh kenikmatan yang dia janjikan. Wanita mana lagi yang lebih pantas menjadi istri dan ibu asuh anak-anaknya selain Ummu Sulaim? Hingga tanpa terasa di hadapan Rasulullah Saw. lisan Abu Thalhah basah mengulang-ulang kalimat, "Saya mengikuti ajaran Anda, wahai Rasulullah. Saya bersaksi, bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya."

Menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah, sedangkan maharnya adalah keislaman suaminya. Hingga Tsabit –seorang perawi hadits- meriwayatkan dari Anas, "Sama sekali aku belum pernah mendengar seorang wanita yang maharnya lebih mulia dari Ummu Sulaim, yaitu keislaman suaminya." Selanjutnya mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang damai dan sejahtera dalam naungan cahaya Islam.

9. Kisah seorang pemuda yang menemukan apel
Alkisah ada seorang pemuda yang ingin pergi menuntut ilmu. Dictengah perjalanan dia haus dan singgah sebentar di sungai yang airnya jernih. dia langsung mengambil air dan meminumnya. tak berapa lama kemudian dia melihat ada sebuah apel yang terbawa arus sungai, dia pun mengambilnya dan segera memakannya. setelah dia memakan segigit apel itu dia segera berkata "Astagfirullah"

Dia merasa bersalah karena telah memakan apel milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu. "Apel ini pasti punya pemiliknya, lancang sekali aku sudah memakannya. Aku harus menemui pemiliknya dan menebus apel ini".

Akhirnya dia menunda perjalanannya menuntut ilmu dan pergi menemui sang pemilik apel dengan menyusuri bantaran sungai untuk sampai kerumah pemilik apel. Tak lama kemudian dia sudah sampai ke rumah pemilik apel. Dia melihat kebun apel yang apelnya tumbuh dengan lebat.

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam wr.wb.". Jawab seorang lelaki tua dari dalam rumahnya.

Pemuda itu dipersilahkan duduk dan dia pun langsung mengatakan segala sesuatunya tanpa ada yang ditambahi dan dikurangi. Bahwa dia telah lancang memakan apel yang terbawa arus sungai.

"Berapa harus kutebus harga apel ini agar kau ridha apel ini aku makan pak tua". tanya pemuda itu.

Lalu pak tua itu menjawab. "Tak usah kau bayar apel itu, tapi kau harus bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa dibayar, apakah kau mau?"

Pemuda itu tampak berfikir, karena untuk segigit apel dia harus membayar dengan bekerja di rumah bapak itu selama tiga tahun dan itupun tanpa digaji, tapi hanya itu satu-satunya pilihan yang harus diambilnya agar bapak itu ridha apelnya ia makan."Baiklah pak, saya mau."

Alhasil pemuda itu bekerja di kebun sang pemilik apel tanpa dibayar. Hari berganti hari, minggu, bulan dan tahun pun berlalu. Tak terasa sudah tiga tahun dia bekerja dikebun itu. Dan hari terakhir dia ingin pamit kepada pemilik kebun.

"Pak tua, sekarang waktuku bekerja di tempatmu sudah berakhir, apakah sekarang kau ridha kalau apelmu sudah aku makan?"

Pak tua itu diam sejenak. "Belum."

Pemuda itu terhenyak. "Kenapa pak tua, bukankah aku sudah bekerja selama tiga tahun di kebunmu."

"Ya, tapi aku tetap tidak ridha jika kau belum melakukan satu permintaanku lagi."

"Apa itu pak tua?"

"Kau harus menikahi putriku, apakah kau mau?"

"Ya, aku mau." jawab pemuda itu.

Bapak tua itu mengatakan lebih lanjut. "Tapi, putriku buta, tuli, bisu dan lumpuh, apakah kau mau?"

Pemuda itu tampak berfikir, bagaimana tidak...dia akan menikahi gadis yang tidak pernah dikenalnya dan gadis itu cacat, dia buta, tuli, dan lumpuh. Bagaimana dia bisa berkomunikasi nantinya? Tapi diap un ingat kembali dengan segigit apel yang telah dimakannya. Dan dia pun menyetujui untuk menikah dengan anak pemilik kebun apel itu untuk mencari ridha atas apel yang sudah dimakannya.

"Baiklah pak, aku mau."

Segera pernikahan pun dilaksanakan. Setelah ijab kabul sang pemuda itupun masuk kamar pengantin. Dia mengucapkan salam dan betapa kagetnya dia ketika dia mendengar salamnya dibalas dari dalam kamarnya. Seketika itupun dia berlari mencari sang bapak pemilik apel yang sudah menjadi mertuanya.

"Ayahanda...siapakah wanita yang ada didalam kamar pengantinku? Kenapa aku tidak menemukan istriku?"

Pak tua itu tersenyum dan menjawab. "Masuklah nak, itu kamarmu dan yang di dalam sana adalah istimu."

Pemuda itu tampak bingung. "Tapi ayahanda, bukankah istriku buta, tuli tapi kenapa dia bisa mendengar salamku?

Bukankah dia bisu tapi kenapa dia bisa menjawab salamku?"

Pak tua itu tersenyum lagi dan menjelaskan. "Ya, memang dia buta, buta dari segala hal yang dilarang Allah. Dia tuli, tuli dari hal-hal yang tidak pantas didengarnya dan dilarang Allah. Dia memang bisu, bisu dari hal yang sifatnya sia-sia dan dilarang Allah, dan dia lumpuh, karena tidak bisa berjalan ke tempat-tempat yang maksiat."

Pemuda itu hanya terdiam dan mengucap lirih: "Subhanallah....."

Dan merekapun hidup berbahagia dengan cinta dari Allah.


10. Zulaikha dan Yusuf As. 

Cinta Zulaikha kepada Yusuf As. konon begitu dalam hingga Zulaikha takut cintanya kepada Yusuf merusak cintanya kepada Allah Swt. Berikut sedikit ulasan tentang cinta mereka

Zulaikha adalah seorang puteri raja sebuah kerajaan di barat (Maghrib) negeri Mesir. Beliau seorang puteri yang cantik menarik. Beliau bermimpi bertemu seorang pemuda yang menarik rupa parasnya dengan peribadi yang amanah dan mulia. Zulaikha pun jatuh hati padanya. Kemudian beliau bermimpi lagi bertemu dengannya tetapi tidak tahu namanya.

Kali berikutnya beliau bermimpi lagi, lelaki tersebut memperkenalkannya sebagai Wazir kerajaan Mesir. Kecintaan dan kasih sayang Zulaikha kepada pemuda tersebut terus berputik menjadi rindu dan rawan sehingga beliau menolak semua pinangan putera raja yang lain. Setelah bapanya mengetahui isihati puterinya, bapanya pun mengatur risikan ke negeri Mesir sehingga mengasilkan majlis pernikahan dengan Wazir negri Mesir.

Memandang Wazir tersebut atau al Aziz bagi kali pertama, hancur luluh dan kecewalah hati Zulaikha. Hatinya hampa dan amat terkejut, bukan wajah tersebut yang beliau temui di dalam mimpi dahulu. Bagaimanapun ada suara ghaib berbisik padanya: “Benar, ini bukan pujaan hati kamu. Tetapi hasrat kamu kepada kekasih kamu yang sebenarnya akan tercapai melaluinya. Janganlah kamu takut kepadanya. Mutiara kehormatan engkau sebagai perawan selamat bersama-sama dengannya.”

Perlu diingat sejarah Mesir menyebut, Wazir diraja Mesir tersebut adalah seorang kasi, yang dikehendaki berkhidmat sepenuh masa kepada baginda raja. Oleh yang demikian Zulaikha terus bertekat untuk terus taat kepada suaminya kerana ia percaya ia selamat bersamnya.

Demikian masa berlalu, sehingga suatu hari al-Aziz membawa pulang Yusuf a.s. yang dibelinya di pasar. Sekali lagi Zulaikha terkejut besar, itulah Yusuf a.s yang dikenalinya didalam mimpi. Tampan, menarik dan menawan.

Sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Hammad dari Tsabit bin Anas memperjelasnya: "Yusuf dan ibunya telah diberi oleh Allah separuh kecantikan dunia."

Kisah Zulaikha dan Yusuf direkam di dalam Al Quran pada Surah Yusuf ayat 21 sampai 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Yusuf a.s. Namun Ibn Katsir di dalam Tafsir Surah Yusuf memetik bahwa Muhammad bin Ishak berkata bahawa kedudukan yang diberikan kepada Yusuf a.s oleh raja Mesir adalah kedudukan yang dulunya dimiliki oleh suami Zulaikha yang telah dipecat. Juga disebut-sebut bahwa Yusuf telah beristrikan Zulaikha sesudah suaminya meninggal dunia, dan diceritakan bahwa pada suatu ketika berkatalah Yusuf kepada Zulaikha setelah ia menjadi isterinya, “Tidakkah keadaan dan hubungan kita se¬karang ini lebih baik dari apa yang pernah engkau inginkan?”

Zulaikha menjawab, “Janganlah engkau menyalahkan aku, hai kekasihku, aku sebagai wanita yang cantik, muda belia bersuamikan seorang pemuda yang berketerampilan dingin, menemuimu sebagai pemuda yang tampan, gagah perkasa bertubuh indah, apakah salah bila aku jatuh cinta kepadamu dan lupa akan kedudukanku sebagai wanita yang bersuami?”

Dikisahkan bahwa Yusuf menikahi Zulaikha dalam keadaan gadis (perawan) dan dari perkawinan itu memperoleh dua orang putra: Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf.



Sunday, April 13, 2014

virus-virus ukhwah

• بسم الله الرحمن الرحيم •

Alhamdulillah, tsumma, alhamdulillah. alhamdulillah, masih diberikan ruang dan peluang untuk terus bersyukur, dan beribadat kepada Nya. Selawat dan salam diratibkan buat junjungan besar Rasulullah S.A.W, kerana perit jerih perjuangan baginda, kita hari ini mampu mencicip dua nikmat terbesar, nikmat iman dan islam.

*intro kisas la tapekk*
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

sedikit perkongsian ;




VIRUS-VIRUS UKHUWAH
1. Tamak akan kenikmatan dunia

2. Lalai menjalankan ibadah dan melanggar tuntutan agama 

3. Tidak santun dalam berbicara 

>Contoh Gaya Bicara yang tidak Etis 
  a. Berbicara dengan Nada Suara yang Tinggi atau Menggunakan Kata-Kata yang Kasar 
  b. Tidak Mendengar Sarannya, Enggan Menatapnya ketika Berbicara atau Memberi salam, tidak menghargai  Keberadaannya
  c. Bergurau Secara Berlebihan 
  d. Sering Mendebat dan Membantah
  e. Kritikan Keras yang Melukai Perasaan 


4. Sikap acuh
5. Mengadakan perbicaraan rahsia
6. Keras kepala dan enggan menerima nasihat dan saran 
7. Sering membantah, berbeda sikap dan hobi, bersikap sombong dan kasar
8. Memberi teguran di depan orang lain
9. Sering menegur, tidak toleran, cenderung negative thinking, enggan memaafkan
10. Mudah percaya terhadap hasutan orang - orang yang mengadu domba dan memendam dengki 
11. Membuka rahsia
12. Mengikuti prasangka
13. Mencampuri masalah peribadi
14. Egois, arrogant, tidak berempati dengan penderitaan saudara, dan tidak memperhatikan masalah serta keperluan-keperluannya
15. Menutup diri, berlebihan, membebani, dan menghitung-menghitung kebaikannya kepadamu
16. Enggan mengunkapkan perasaan cinta, menunjukkan indikasi atas hal - hal yang dapat menyuburkannya dan enggan membela sahabat ketika disebut aibnya. 
17. Melupakannya kerana sibuk mengurusi orang lain dan kurang setia 
18. Suka menonjolkan kelebihan peribadi, mencari muka di depan objek da'wah (mad'u), dan ingin menguasai mad'u dengan cara menunggangi sahabat 
19. Mengingkari janji dan kesepakatan tanpa alasan yang kuat 
20. Selalu menceritakan perkara yang membangkitkan kesedihannya dan suka menyampaikan berita yang membuat resah. 
21. Terlalu cinta




Buku : Virus - virus ukhuwwah

Tulisan : Abu 'Ashim Hisyam bin Abdul Qadir Uqdah

Friday, February 14, 2014

kisah cinta

• بسم الله الرحمن الرحيم •


Dari Rajâ` bin ‘Umar an-Nakha’iy, dia berkata,
 
“Di Kufah ada seorang pemuda berparas tampan, sangat rajin beribadah dan sungguh-sungguh. Dia juga termasuk salah seorang ahli zuhud. Suatu ketika, dia singgah beberapa waktu di perkampungan kaum Nukha’ lalu –tanpa sengaja- matanya melihat seorang wanita muda mereka yang berparas elok nan rupawan. Ia pun tertarik dengannya dan akalnya melayang-layang kerananya. Rupanya, hal yang sama dialami si wanita tersebut. Pemuda ini kemudian mengirim utusan untuk melamar si wanita kepada ayahnya namun ayah wanita tersebut memberitahukannya bahawa dia telah dijodohkan dengan anak saudaranya (sepupunya). Keadaan ini membuat keduanya begitu tersiksa dan terhiris.

Lalu si wanita mengirim utusan kepada si pemuda ahli ibadah tersebut berisi pesan, ‘Sudah sampai ke telingaku perihal kecintaanmu yang teramat dalam kepadaku dan cobaan ini begitu berat bagiku disertai liputan perasaanku terhadapmu. Jika berkenan, aku akan mengunjungimu atau aku permudah jalan bagimu untuk datang ke rumahku.’ Lantas dia berkata kepada utusannya itu, ‘Dua-duanya tidak akan aku lakukan. Dia kemudian membacakan sepotong ayat dari Al-quran, firman-Nya, ‘Sesungguhnya aku takut siksaan pada hari yang agung jika berbuat maksiat kepada Rabbku.’ (Q.s.,az-Zumar:13) Aku takut api yang lidahnya tidak pernah padam dan jilatannya yang tak pernah diam.’ 

 




Tatkala si utusan kembali kepada wanita itu, dia lalu menyampaikan apa yang telah dikatakan pemuda tadi, lantas berkatalah si wanita,
‘Sekalipun yang aku lihat darinya dirinya demikian namun rupanya dia juga seorang yang amat zuhud, takut kepada Allah? Demi Allah, tidak ada seorang pun yang merasa dirinya lebih berhak dengan hal ini (rasa takut kepada Allah) dari orang lain. Sesungguhnya para hamba dalam hal ini adalah sama.’ 

Kemudian dia meninggalkan gemerlap dunia, membuang semua hal yang terkait dengannya, mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu (untuk menampakkan kezuhudan) dan fokus dalam ibadah. Sekalipun demikian, dia masih hanyut dan menjadi kurus kering kerana cintanya terhadap si pemuda serta perasaan kasihan terhadapnya hingga akhirnya dia meninggal dunia kerana memendam rasa rindu yang teramat sangat kepadanya. 

 

Sang pemuda tampan pun sering berziarah ke kuburnya. Suatu malam, dia melihat si wanita dalam mimpi seolah dalam penampilan yang amat bagus, seraya berkata kepadanya, ‘Bagaimana khabarmu dan apa yang engkau temukan setelahku.?’ Si wanita menjawab, 
Sebaik-baik cinta, adalah cintamu wahai kekasih 
Cinta yang menggiring kepada kebaikan dan berbuat baik 

Kemudian dia bertanya lagi, ‘Ke mana kamu akan berada.?’ Dia menjawab, 
Ke kenikmatan dan hidup yang tiada habisnya 
Di syurga nan kekal, milik yang tak pernah punah 

Dia berkata lagi kepadanya, ‘Ingat-ingatlah aku di sana kerana aku tidak pernah melupakanmu.’ Dia menjawab, ‘Demi Allah, akupun demikian. Aku telah memohon Rabbku, Mawla -ku dan kamu, lantas Dia menolongku atas hal itu dengan kesungguhan.’ Kemudian wanita itupun berpaling. Lantas aku berkata kepadanya, ‘Bila aku akan dapat melihatmu.?’ Dia menjawab, ‘Engkau akan mendatangi kami dalam waktu dekat.’ 

Rupanya benar, pemuda itu tidak hidup lama lagi setelah mimpi itu, hanya tujuh malam. Dan, setelah itu, dia pun menyusul, berpulang ke rahmatullah. Semoga Allah merahmati keduanya. 

(Sumber: al-Maw’id Jannât an-Na’îm karya Ibrâhîm bin ‘Abdullah al-Hâzimy, ha.14-15, sebagai yang dinukilnya dari bukunya yang lain berjudul Man Taraka Syai`an Lillâh ‘Awwadlahullâh Khairan Minhu

♥~والله اعلم ~♥

Thursday, January 9, 2014

secrets of surah al-kahf



BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM... 

letssharestories:

 ═✦════✦SECRETS OF SURAH AL-KAHF✦════✦═Ever wondered why Prophet Muhammad(SAW) asked us to recite Surat Al-Kahf every Friday?Let’s find out today inshaAllah… This Surah has Four stories in it,having some morals,lets see them and understand what they are saying to us:1) The People Of The CaveIts the story of young men who lived in a disbelieving town, so they decided to migrate for the sake of Allah and run away. -Allah rewards them with mercy in the cave and protection from the sun - They woke up and found the entire village believers. 
MORAL:TRIAL OF FAITH.
2) The Owner Of Two GardensA story of a man whom Allah blessed with two beautiful gardens, but the man forgot to thank the One who blessed him with everything and he even dared to doubt Allah regarding the afterlife.So His garden was destroyed - He regretted ,but was too late and his regret did not benefit him .
MORAL:TRIAL OF WEALTH.
3) Musa(AS) and Khidr(AS)When Musa(AS) was asked-“Who’s the most knowledgeable of the people of earth?”” Musa(AS) said:Me…,but Allah revealed to him that there’s someone who Knows more than him.Musa(AS) traveled to the man and learnt how the Divine Wisdom can sometimes be hidden in matters which we perceive as bad.
MORAL:TRIAL OF KNOWLEDGE.
4) Dhul-QarnaynIts a story of the great King that was given knowledge and power and was going around the world,helping people and spreading all that’s good.He was able to overcome the problem of Yajooj-Majooj and build a massive dam with the help of people whom he could not even understand.
MORAL:TRIAL OF POWER
In the middle Allah mentions Iblees as the one who stirs these trials:Behold! We said to the angels “Bow down to Adam”: they bowed down except Iblis. He was one of the Jinns, and he broke the Command of his Lord. Will ye then take him and his progeny as protectors rather than Me? And they are enemies to you! Evil would be the exchange for the wrongdoers!Now let us see what’s the relationship between Surat Al-Kahf and the Dajjal (Anti-Christ)? Dajjal will appear before Day of Judgement with the 4 trials: ***He’ll ask people to worship him and not Allah:
Trial of Faith .
***He’ll be given powers to start/stop rain and tempt people with his wealth:
Trial of with his wealth. .
***He’ll trial people with the “knowledge” and news he gives them:
Trial of Knowledge .
He’ll control huge parts of the Earth. 
Trial of Power .
How to survive these trials? The answers are in Surat Al-Kahf # Survival Kit 1: Good companionship.“And keep thy soul content with those who call on their Lord morning and evening, seeking His Face; and let not thine eyes pass beyond them, seeking the pomp and glitter of this Life; no obey any whose heart We have permitted to neglect the remembrance of Us, one who follows his own desires, whose case has gone beyond all bounds.” (Surat Al-Kahf, verse 28)# Survival Kit 2: Knowing the Truth of this World .“Set forth to them the similitude of the life of this world: It is like the rain which we send down from the skies: the earth’s vegetation absorbs it, but soon it becomes dry stubble, which the winds do scatter: it is (only) Allah who prevails over all things” (Surat Al-Kahf, verse 45)# Survival Kit 3: Humbleness.“Moses said: “Thou wilt find me, if Allah so will, (truly) patient: nor shall I disobey thee in aught.””(Surat Al-Kahf, verse 69)# Survival Kit 4: Sincerity.“Say: “I am but a man like yourselves, (but) the inspiration has come to me, that your Allah is one Allah. whoever expects to meet his Lord, let him work righteousness, and, in the worship of his Lord, admit no one as partner.” (Surat Al- Kahf, verse 110)# Survival Kit 5: Calling to Allah .“And recite (and teach) what has been revealed to thee of the Book of thy Lord: none can change His Words, and none wilt thou find as a refuge other than Him.” (Surat Al-Kahf, verse 27)# Survival Kit 6: Remembering the HereAfter .“ One Day We shall remove the mountains, and thou wilt see the earth as a level stretch, and We shall gather them, all together, nor shall We leave out any one of them. And they will be marshalled before thy Lord in ranks, (with the announcement), “Now have ye come to Us (bare) as We created you first: aye, ye thought We shall not fulfil the appointment made to you to meet (Us)!”: And the Book (of Deeds) will be placed (before you); and thou wilt see the sinful in great terror because of what is (recorded) therein; they will say, “Ah! woe to us! what a Book is this! It leaves out nothing small or great,but takes account thereof !” They will find all that they did, placed before them: And not one will thy Lord treat with injustice.” (Surat Al-Kahf, verses 47-49)https://www.facebook.com/ note.php?note_id=3010126499 12775

 ═✦════✦SECRETS OF SURAH AL-KAHF✦════✦═

Ever wondered why Prophet Muhammad(SAW) asked us to recite Surat Al-Kahf every Friday?
Let’s find out today inshaAllah… 

This Surah has Four stories in it,having some morals,lets see them and understand what they are saying to us:


1) The People Of The Cave
Its the story of young men who lived in a disbelieving town, so they decided to migrate for the sake of Allah and run away. -Allah rewards them with mercy in the cave and protection from the sun - They woke up and found the entire village believers. 
  • MORAL:TRIAL OF FAITH.

2) The Owner Of Two Gardens
A story of a man whom Allah blessed with two beautiful gardens, but the man forgot to thank the One who blessed him with everything and he even dared to doubt Allah regarding the afterlife.So His garden was destroyed - He regretted ,but was too late and his regret did not benefit him .
  • MORAL:TRIAL OF WEALTH.

3) Musa(AS) and Khidr(AS)
When Musa(AS) was asked-“Who’s the most knowledgeable of the people of earth?”” Musa(AS) said:Me…,but Allah revealed to him that there’s someone who Knows more than him.Musa(AS) traveled to the man and learnt how the Divine Wisdom can sometimes be hidden in matters which we perceive as bad.
  • MORAL:TRIAL OF KNOWLEDGE.

4) Dhul-Qarnayn
Its a story of the great King that was given knowledge and power and was going around the world,helping people and spreading all that’s good.He was able to overcome the problem of Yajooj-Majooj and build a massive dam with the help of people whom he could not even understand.
  • MORAL:TRIAL OF POWER

In the middle Allah mentions Iblees as the one who stirs these trials:
Behold! We said to the angels “Bow down to Adam”: they bowed down except Iblis. He was one of the Jinns, and he broke the Command of his Lord. Will ye then take him and his progeny as protectors rather than Me? And they are enemies to you! Evil would be the exchange for the wrongdoers!


Now let us see what’s the relationship between Surat Al-Kahf and the Dajjal (Anti-Christ)? 


Dajjal will appear before Day of Judgement with the 4 trials: 


***He’ll ask people to worship him and not Allah:
  • Trial of Faith .

***He’ll be given powers to start/stop rain and tempt people with his wealth:
  • Trial of with his wealth. .

***He’ll trial people with the “knowledge” and news he gives them:
  • Trial of Knowledge .

He’ll control huge parts of the Earth. 
  • Trial of Power .

How to survive these trials? The answers are in Surat Al-Kahf 


# Survival Kit 1: Good companionship.
“And keep thy soul content with those who call on their Lord morning and evening, seeking His Face; and let not thine eyes pass beyond them, seeking the pomp and glitter of this Life; no obey any whose heart We have permitted to neglect the remembrance of Us, one who follows his own desires, whose case has gone beyond all bounds.” (Surat Al-Kahf, verse 28)

# Survival Kit 2: Knowing the Truth of this World .
“Set forth to them the similitude of the life of this world: It is like the rain which we send down from the skies: the earth’s vegetation absorbs it, but soon it becomes dry stubble, which the winds do scatter: it is (only) Allah who prevails over all things” (Surat Al-Kahf, verse 45)


# Survival Kit 3: Humbleness.
“Moses said: “Thou wilt find me, if Allah so will, (truly) patient: nor shall I disobey thee in aught.””(Surat Al-Kahf, verse 69)

# Survival Kit 4: Sincerity.
“Say: “I am but a man like yourselves, (but) the inspiration has come to me, that your Allah is one Allah. whoever expects to meet his Lord, let him work righteousness, and, in the worship of his Lord, admit no one as partner.” (Surat Al- Kahf, verse 110)

# Survival Kit 5: Calling to Allah .
“And recite (and teach) what has been revealed to thee of the Book of thy Lord: none can change His Words, and none wilt thou find as a refuge other than Him.” (Surat Al-Kahf, verse 27)


# Survival Kit 6: Remembering the HereAfter .
“ One Day We shall remove the mountains, and thou wilt see the earth as a level stretch, and We shall gather them, all together, nor shall We leave out any one of them. And they will be marshalled before thy Lord in ranks, (with the announcement), “Now have ye come to Us (bare) as We created you first: aye, ye thought We shall not fulfil the appointment made to you to meet (Us)!”: And the Book (of Deeds) will be placed (before you); and thou wilt see the sinful in great terror because of what is (recorded) therein; they will say, “Ah! woe to us! what a Book is this! It leaves out nothing small or great,but takes account thereof !” They will find all that they did, placed before them: And not one will thy Lord treat with injustice.” (Surat Al-Kahf, verses 47-49)


SALAM SAIYIDUL AYYAM. ^_^

viewed

asdiqaa'i ;)

getaran sukma